STRUKTUR PC IPM PAMULANG 2011/2013

KETUA UMUM : ANDHINI CITRA PERTIWI
KABID PERKADERAN : FALAHUDIN RACHMAN
KABID KDI : FAIDH FADHILAH
KABID PIP : LAILY DIAN TANTI
KABID ASBO : MIFTAH AWALUDIN A.
KABID ADVOKASI : RIFQY AZMY AL-HANIF
KABID IPMAWATI : VERA RACHMA

SEKRETARIS UMUM : TARA PRAYOGA
SEKBID PERKADERAN : JIHANITA DIANSABILA
SEKBID KDI : EZA PRIMA IMAN CAHYA
SEKBID PIP : HANIFIA ZAHRA SAKINA
SEKBID ASBO : LUTFI GUSRIZAL
SEKBID ADVOKASI : NAJIYAH FAHMA
SEKBID IPMAWATI : FILDZAH RIZKI

BENDAHARA UMUM : MUTIA KHANZA
WK.BENDAHARA UMUM : BADZLINA EGSA

ANGGOTA PERKADERAN : KEVIN IVANDRA, RENATA ZUHA, M. ANDI WICAKSONO, FARHAN, DINDA INDRIANI, ANDINTA SUCI MAHARANI.

ANGGOTA KDI : AKMAL MONTESKI, M. ARIF RAMADHAN, KHOIRUL MIFTAH, NABILA HANIFA, RISA MAGFIROH, EMILI.

ANGGOTA PIP : TAUFIK AKBAR, MARSHA KHAIRUNNISA, MEITA DWIJAYANTI, NASRUL ADIE, M. ZULFIKAR A.
ANGGOTA ASBO : LUTHFANA FAZAR DAUD, EKA PUTRA PRASETYA, ADIS R., TRI FEBRIANI, M. ARIEF RAVENDRA.
ANGGOTA ADVOKASI : WALIKA ALYA AKMAL, RISKA LARASATI, WIDYA TRIASTUTI, ARUM PUSPORINI, DINDA NUR SAGITA.
ANGGOTA IPMAWATI : HENNY VIVIANI, RISKI AMELIA, SUCI, NANETY FARAS, EVERESTY RINJANI, YOLANDA HANNY.

Courtesy by: Pimpinan Cabang IPM Pamulang

Thursday, 13 May 2010

Si Tukang Kayu dan Rumahnya


Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah
perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut
pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan
penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah.
Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian
bersama istri dan keluarganya.
Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya.
Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah
untuk dirinya.
Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu.
Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak
sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma
menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta.
Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri
kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.
Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia
menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ”
katanya, “hadiah dari kami.”
Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya
saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya
sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali.
Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya
sendiri.

No comments:

Post a Comment